Kamis, 23 Oktober 2014

Anugerah Tuhan ~

Lama sekali ingin menjumpaimu, barulah tadi sore kesampaian.



Setelah empat bulan tidak bertemu, banyak sekali yang berubah darimu, Key. Bahasamu tak lagi babling, kamu bercerita banyak. Banyak kata yang keluar, sudah semakin jelas suara dan intonasinya meski huruf konsonan masih mengambang pun memang perlu pemikiran dan konsentrasi lebih untuk mengerti bahasamu.

Ketika aku memasuki rumahmu, kamu berlari ke arahku, loncat kegirangan. Aku tau, sedikitnya kamu mengingatku meski perjumpaan kita hanya sesaat dan mungkin tak berarti banyak untukmu, tetapi kamu tetap seramah dulu -ketika aku mengenalmu. Taukah kamu saat itu aku luar biasa bahagianya melihatmu yang semakin cantik, aktif dan banyak kemajuan. tentu kamu tau, kamu merasakannya, aku yakin itu.

Aku tau, kamu ingin bercerita lebih banyak. Tentang gigi yang kamu cabut sendiri: lama dan lancar sekali kamu menceritakannya -tentu menggunakan bahasamu-. tentang kamu yang tidak menangis kala kesakitan, tentang rambut yang kamu potong sendiri....ah tapi mungkin kamu kurang puas karena aku masih kesulitan memahami bahasamu. Terbayang jelas tatapanmu ketika selesai berbicara, tatapan keheranan, tatapan ketidakpuasan. Keysa, aku berusaha memahamimu. Terimakasih atas ketidakmarahanmu dengan sikapku.

Keysa, aku akan menjadi pendengar setiamu tak peduli mengerti atau tidak, aku tetap bisa merasakan getar hatimu. Aku takkan melarangmu menggunakan bahasamu sendiri, gunakan saja.

Semoga aku bisa berkunjung lagi; harus! Insya Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar