Single parent,
Begitu ceritanya aku ahad ini. Kakak
kelompokku yang lain berhalangan hadir. Alhamdulillah aku tidak begitu shock, entah padahal
biasanya khawatir sekali adikku kemana-mana.
Ahad ini pula, adik-adikku begitu kooperatif
dan ceria semua. Tidak ada tragedi menangis, tidak ada tragedi berantem, tidak
ada tragedi manja terkecuali satu adik yang sedari awal sudah badmood karena ia lupa bawa sendal dari
rumah.
Semua adik berbaur. Bahkan Kamila –salah satu
adik kelompokku yang ABK, dia menunjukkan perkembangan luar biasa. Ia mau
berbagi makanan kepada temannya dan teman-temannya mulai beradaptasi dengan
kondisi Kamila yang memang berbeda. Mereka mulai mengerti dan mau berusaha berinteraksi
dengan Kamila. Adalah Kenzie, adik yang tidak segan berlari dengan Kamila,
meskipun postur tubuh Kamila lebih tinggi dan larinya lebih cepat, hey mereka
berlarian bersama. Bahkan ketika perhatian Kamila mulai teralihkan dan
pegangannya lepas dari Kenzie, Kenzie berusaha mengulurkan tangannya dan
mengajak bermain bersama.
Aufa, yang hari ini telah menjadi kakak. Ia
tidak manja sama sekali bahkan ketika kakek dan om-nya berkali-kali mengunjungi
Aufa di tikar, sampai aku khawatir dia berpaling karena biasanya ia manja
ketika ada kerabatnya mendekat ke tikar. Tapi tidak. Aufa setia kepadaku. Haha.
Aufa asik bermain bersama Izan.
Ketika harus mencari harta karun, mereka
sangat antusias. Meskipun mereka pergi kesana kemari mencari bendera, tak lama
kemudian mereka kembali kepadaku. Kita bersama kesana kemari, main
kejar-kejaran, bernyanyi-nyanyi, makan eskrim bareng, cuci tangan bareng,
menemukan banyak hal baru, entah itu daun yang gugur, langit yang cerah, dan
masih banyak lagi.
Semuanya asik bermain. Asik berlarian. Asik
bercerita baanyak hal, yang aku yakin hal tersebut lebih banyak manfaatnya,
insya Allah. Jujur saja, aku masih kaku jika harus mendongeng, tetapi melihat
wajah-wajah penasaran mereka, ceritaku berkepanjangan sampai-sampai aku merasa
ngaco, ga jelas lagi. Haha.
Satu lagi yang bikin
terharu -> ketika Aufa cium tangan. Biasanya ia dingin aja, tetapi ahad kemarin
Aufa menggenggam tanganku lebih lama dpun mencium punggung tanganku. “Aku mau
cium tangan yang lama” Ujarnya sembari kembali mencium tanganku dan tersenyum
riang.
Semoga pekan depan mereka tetap ceria dan
kooperatif juga. Hihi. Aufa, Haikal, Izan, Khalil, Ghassan, Kamila, Kenzie,
Putri, Annisa, Faiqa. J