Minggu, 29 Maret 2015

Single Kakak



Single parent,
Begitu ceritanya aku ahad ini. Kakak kelompokku yang lain berhalangan hadir. Alhamdulillah aku tidak begitu shock, entah padahal biasanya khawatir sekali adikku kemana-mana.
Ahad ini pula, adik-adikku begitu kooperatif dan ceria semua. Tidak ada tragedi menangis, tidak ada tragedi berantem, tidak ada tragedi manja terkecuali satu adik yang sedari awal sudah badmood karena ia lupa bawa sendal dari rumah.

Semua adik berbaur. Bahkan Kamila –salah satu adik kelompokku yang ABK, dia menunjukkan perkembangan luar biasa. Ia mau berbagi makanan kepada temannya dan teman-temannya mulai beradaptasi dengan kondisi Kamila yang memang berbeda. Mereka mulai mengerti dan mau berusaha berinteraksi dengan Kamila. Adalah Kenzie, adik yang tidak segan berlari dengan Kamila, meskipun postur tubuh Kamila lebih tinggi dan larinya lebih cepat, hey mereka berlarian bersama. Bahkan ketika perhatian Kamila mulai teralihkan dan pegangannya lepas dari Kenzie, Kenzie berusaha mengulurkan tangannya dan mengajak bermain bersama.

Aufa, yang hari ini telah menjadi kakak. Ia tidak manja sama sekali bahkan ketika kakek dan om-nya berkali-kali mengunjungi Aufa di tikar, sampai aku khawatir dia berpaling karena biasanya ia manja ketika ada kerabatnya mendekat ke tikar. Tapi tidak. Aufa setia kepadaku. Haha. Aufa asik bermain bersama Izan.
Ketika harus mencari harta karun, mereka sangat antusias. Meskipun mereka pergi kesana kemari mencari bendera, tak lama kemudian mereka kembali kepadaku. Kita bersama kesana kemari, main kejar-kejaran, bernyanyi-nyanyi, makan eskrim bareng, cuci tangan bareng, menemukan banyak hal baru, entah itu daun yang gugur, langit yang cerah, dan masih banyak lagi.

Semuanya asik bermain. Asik berlarian. Asik bercerita baanyak hal, yang aku yakin hal tersebut lebih banyak manfaatnya, insya Allah. Jujur saja, aku masih kaku jika harus mendongeng, tetapi melihat wajah-wajah penasaran mereka, ceritaku berkepanjangan sampai-sampai aku merasa ngaco, ga jelas lagi. Haha.

Satu lagi yang bikin terharu -> ketika Aufa cium tangan. Biasanya ia dingin aja, tetapi ahad kemarin Aufa menggenggam tanganku lebih lama dpun mencium punggung tanganku. “Aku mau cium tangan yang lama” Ujarnya sembari kembali mencium tanganku dan tersenyum riang.
 
Semoga pekan depan mereka tetap ceria dan kooperatif juga. Hihi. Aufa, Haikal, Izan, Khalil, Ghassan, Kamila, Kenzie, Putri, Annisa, Faiqa. J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar