Minggu, 08 Maret 2015

Aku, Disini..

Kuliahku sudah memasuki semester empat. Jadwal kuliahnya super banget, hanya dari senin-rabu, full. (Hanya?). Wuihh bagi kebanyakan mahasiswa, jadwal seperti ini asik banget untuk pulang kampung (jika tidak ada tugas). Bisa mudik empat hari!!!

Tidak demikian denganku, setelah lebih dari sebulan memasuki semester empat aku belum mudik
"Ketika teman-teman kampus membicarakan mudik dan saya tetap di Bandung, disitu kadang saya merasa sedih."
Loh, kenapa sedih? Tentu tidak. Aku bertemu dengan orangtuaku setiap hari -melalui benda canggihku. hehe. Selain itu, weekend-ku dihabiskan di Pembinaan Anak-anak Salman ITB (PAS-ITB). Merasa keren? Tentu tidak juga karena sebenarnya banyak juga mahasiswa yang ndak pernah mudik, hehe. Kalau tidak rumahnya jauh, pasti dia seorang aktivis. Akan tetapi, aku bersyukur karena Allah tempatkan di PAS-ITB. Setidaknya, "si aku" yang barugajul begini bergaul dengan orang-orang yang melangkah di jalan-Nya serta dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan yang sangat bermanfaat, insyaa Allah.

Memang keterlibatan di organisasi manapun tentu akan membutuhkan pengorbanan. Tidak hanya satu dua hal, mungkin tiga atau empat dan banyak lagi. Dari mulai waktu mudik dan jalan-jalan tersita (meskipun aku masih sering jalan-jalan koq, haha), waktu mengerjakan tugas terpotong untuk memikirkan organisasi, bolak-balik ngurusin ini itu, dan lain sebagainya.

Setiap apa yang kita lakukan akan ada konsekuensinya. Termasuk berorganisasi. Jika kita menjalaninya dengan baik dan sepenuh hati, tentu akan mendapatkan konsekuensi positif baik itu keluasan ilmu maupun ketenangan diri karena menjalaninya dengan hati yang senang. Sekalipun ada permasalahan yang harus diselesaikan, ketika kita menjalaninya dengan senang hati, maka yang kita terima tetaplah konsekuensi positif. Begitupun sebaliknya.

Di PAS juga, tidak semudah yang dibayangkan. Mahasiswa yang menjadi anggota pembina PAS berasal dari berbagai kampus di kota Bandung. Passion, kesibukan bahkan jarak ke Salmannya pun sungguh beragam, hehe. Mereka dengan sukarela datang ke Salman untuk membina adik-adik.
Kegiatan di PAS adalah pembinaan anak-anak dari mulai usia 3 tahun sampai kelas 6 SD. Pembinaan disini bertujuan untuk menciptakan generasi rabbi radhiya dan rahmatan lil 'alamin. Akan tetapi, pembinaan disini lebih bersifat menyenangkan, disesuaikan dengan perkembangan zaman dan disesuaikan dengan karakter anak-anak yang masih senang bermain-main, bebas dan penuh kreatifitas sehingga bentuk pembinaannya banyak yang berupa permainan edukatif. Aku sering membayangkan, ditengah kesibukan mahasiswa yang kian hari kian sibuk, akan tetap adakah mahasiswa yang berminat mengurusi organisasi seperti ini? Bukan tidak pernah, akupun sering bolos di organisasi ini karena ini itu, bahkan terkadang malas.

Aku mendapat jawaban dari salah satu orangtua adik yang dulunya pun seorang aktivis. Menurutnya, yang menyatukan mahasiswa dalam organisasi seperti ini adalah "niat" atau "tujuan". Ketika tujuan atau cita-cita setiap anggota sudah searah, maka mereka akan tetap bersemangat dalam organisasi tersebut. Beliau sangat senang dengan keberadaan PAS ditengah-tengah kemelut dunia pendidikan saat ini. Dengan tegasnya, beliau berharap organisasi ini tetap langgeng.
Masya Allah.. Semoga harapan dari salah satu orangtua adik ini terwujud.

Maka, masih adakah ketidakbahagiaanku ditengah generasi muslim yang bersemangat dalam "mencari tahu" banyak hal, ditengah orangtua yang mengharapkan anaknya "paham" akan banyak hal, ditengah kakak-kakak yang senantiasa menggandeng tanganku untuk tetap berada dijalan-Nya?

Aku bukan tidak ingin pulang, Mah, Pak. Aku akan pulang.. :)
Love you.. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar