Teman-teman, disini saya
ingin berbagi sedikit ilmu yang saya dapatkan di perkuliahan. Kenapa ? Karena
ini menarik ! Ya, semua ilmu bagiku selalu menarik dan aku tidak ingin
mengetahuinya seorang diri ^^
Nah, tulisan ini berisi
langkah-langkah melaksanakan pengukuran fisiologi penglihatan atau
sederhananya, fungsi penglihatan baik ketajaman penglihatannya, lantang pandang
maupun kepekaan terhadap warna atau buta warna.
Apa sih ketajaman
penglihatan itu ? Ketajaman penglihatan atau visus adalah kejernihan
penglihatan yang bergantung pada kemampuan lensa dalam memfokuskan bayangannya
ke retina, atau ketajaman fokus retina dalam mata. Untuk mengukurnya, bisa
dilakukan dengan menggunakan Optotyp Snellen atau Snellen Chart. Bagi yang
pernah memeriksakan matanya di optik pasti sudah tidak asing lagi, meskipun
sekarang memang sudah ada alat yang lebih canggih lagi, sedangkan ini merupakan
instrumen klasik.
Langkah-langkah dalam
melaksanakan pengukurannya kurang lebih seperti ini, teman-teman :
Alat
dan Bahan :
·
Snellens Chart (Optotyp Snellen)
·
Orang Percobaan (OP)
·
Pemeriksa
Langkah-langkah pemeriksaan :
a. Tempelkan kartu Snellens Chart di dinding,
kemudian OP berdiri pada jarak 6 meter/ 20 feet dari Snellens Chart
b. Posisi mata OP horizontal dengan Snellens
Chart,
c.
Pemeriksaan dilakukan pada satu mata bergantian, dengan menutup mata yang
lain tanpa ditekan
d. Periksa visus mata kanan OP dengan
memintanya membaca huruf yang ditunjuk oleh pemeriksa. Dimulai dari baris huruf
yang terbesar sampai huruf yang terkecil yang masih dibaca OP dengan lancar
tanpa kesalahan, kemudian catat urutan baris akhir yang bisa dibaca OP
e. Ulangi pemeriksaan ini pada mata
kiri
f.
Catat hasil pemeriksaan.
g. Apabila huruf paling besar tidak
bisa dibaca OP maka lakukan tes menghitung
jari, yang langkah-langkahnya sebagai berikut :
Acungkan
satu atau lebih jari tangan kanan/kiri didepan OP dari jarak 3 meter, 2 meter
atau 1 meter. Setelah itu OP diminta menyebutkan berapa jumlah jari yang
diacungkan. Apabila pada jarak 3 meter OP bisa melihat jari yang diacungkan
maka visusnya 3/60 yang berarti orang normal bisa menghitung jari tersebut pada
jarak 60 meter, sedangkan OP hanya bisa melihat pada jarak 3 meter.
h. Apabila OP tidak bisa menghitung
jari pada jarak 1 meter lakukan tes gerakan tangan. Caranya sebagai berikut :
Goyangkan
kedua tangan pemeriksa didepan OP dari jarak 3 meter, 2 meter atau 1 meter.
Setelah itu OP ditanya apakah dapat melihat gerakan tangan didepannya atau tidak.
Apabila pada jarak 3 meter OP bisa melihat gerakan tangan didepannya maka
visusnya 3/300 yang berarti orang normal bisa melihat gerakan
tangan pada jarak 300 meter, sedangkan OP hanya bisa melihat pada jarak 3
meter.
i. Apabila OP tidak bisa melihat gerakan
tangan pada jarak 1 meter lakukan tes penyinaran untuk mengetahui apakah
ia dapat membedakan terang atau gelap. Langkah-langkahnya sebagai berikut :
Sorotkan
cahaya lampu senter didepan OP dari jarak 1 meter. Setelah itu OP
ditanya apakah dapat melihat cahaya lampu senter didepannya atau
tidak.Apabila OP bisa melihat cahaya lampu
senter didepannya maka visusnya 1/~ (tidak terbatas) , jika tidak
maka visusnya 0.
Nah, gampang kan ? Rumusnya yaitu V=d/D.
Keterangan :
V : Visus
d : jarak antara optotyp dengan mata yang diperiksa
D : jarak sejauh mana huruf masih dibaca oleh mata
Bagi yang
belum mengetahui Optotyp Snellen, salah satunya yang seperti ini nih teman-teman..
Yang selanjutnya, ada tes lantang
pandang. Apa itu lantang pandang ? Sederhananya, lantang pandang adalah
kemampuan atau luas penglihatan seseorang untuk melihat ke arah lateral (atas,
bawah dan samping) dengan mata yang tidak bergerak.
Langkah-langkah pengukurannya sebagai
berikut :
Alat dan
Bahan :
·
Campimeter
·
Dasar hitam dengan batas lingkaran 150
·
Orang Percobaan (OP)
·
Pemeriksa
Langkah-langkah
pemeriksaan :
a.
Dasar hitam ditempelkan di dinding dengan jarak yang
tidak ditentukan
b.
Mata OP memandang titik tengah secara horizontal
c.
Alat penunjuk digerakkan lateral oleh pemeriksa ke
setiap sudut lingkaran
d.
Sejauh mana alat penunjuk dapat dilihat OP
Seseorang dikatakan memiliki lantang pandang normal,
jika lantang
pandang ke arah atas 50 derajat, ke arah bawah 70 derajat, ke arah samping
dalam 60 derajat, dan ke arah samping luar 90 derajat, tidak kurang dari sekian
derajat (yang telah disebutkan)
Yang terakhir ini, adalah tes buta warna yang mengukur
apakah seseorang bisa membedakan warna atau tidak. Pengukuran ini menggunakan
Ishiraha Plate atau buku Ishihara. Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Dilaksanakan di tempat yang cukup
terang
2. Jarak mata OP dengan buku adalah 0,5
hingga 1 meter
3. Periksa terlebih dahulu dengan
gambar 1, 2 dan 11 untuk mengetahui apakah OP memiliki kelainan penglihatan
lainnya atau tidak
4. Untuk mata normal dapat membaca
dengan cepat, tidak boleh lebih dari 10 detik.
Nah, seperti
inilah Ishiraha Plate
Semoga
bermanfaat ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar