Selasa, 18 Februari 2014

AUTOBIOGRAFI



Sejak lahir saya diberi nama Dedeh Badrullaela dan biasa dipanggil Dedeh. Lahir di sebuah desa yang masih sangat hijau di Kabupaten Ciamis pada tanggal 18 Januari 1995. Sungguh karunia yang tak terkira, saya terlahir sebagai anak pertama dari dua bersaudara, dari orangtua yang sangat menyayangi anak-anaknya dan mendidiknya dengan telaten. Ayah saya bernama Ade Hasan dan berprofesi sebagai guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di salahsatu SMP di Ciamis. Ibu saya bernama Rosmawati dan berprofesi sebagai guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Saya dibesarkan di tanah kelahiran tepatnya di RT 06/RW 22 Dusun Sukamaju Desa Cileungsir Kecamatan Rancah Kabupaten Ciamis yang merupakan kediaman orangtua saya hingga sekarang.
Saya menghabiskan masa kecil hingga SLTP di kampung halaman. Pertama kali mengenyam pendidikan formal di SDN 3 Cileungsir kemudian melanjutkan ke MTs GUPPI Cileungsir. Selepas lulus dari MTs, saya mulai merantau jauh dari orangtua. Saya tinggal di Pondok Pesantren Darussalam Ciamis dan bersekolah di MAN Darussalam. Kini, saya menempuh pendidikan S1 di Universitas Pendidikan Indonesia jurusan Pendidikan Khusus.
Semenjak kecil saya hanya tinggal dirumah dan mainan saya sehari-hari hanyalah majalah anak, buku tulis dan mesin tik kesayangan ayah. Oleh sebab itu, hingga sekarang saya suka membaca dan menulis, meskipun hobi saya ini baru terfasilitasi ketika sudah memasuki pondok pesantren.
Saya muslim dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang agamis, kebetulan kakek buyut saya mewariskan sebuah pesantren kepada anak-anaknya. Sebagian besar anggota keluarga termasuk orangtua saya berprofesi sebagai guru. Itupula yang menyebabkan saya bercita-cita menjadi seorang tenaga pendidik semenjak kecil, meskipun saya tidak pernah membayangkan akan menjadi guru anak berkebutuhan khusus sesuai dengan jurusan yang saya tempuh sekarang.
Selama SD hingga SLTP, prestasi saya dalam hal akademik cukup baik. Peringkat pertama tidak pernah saya berikan kepada orang lain. Begitupula ketika memasuki pondok pesantren, prestasi akademik saya tidak begitu jelek. Namun hal itu tidak begitu membanggakan bagi saya, karena hanya catatan di raport sekolah saja. Dalam bidang lain saya kurang memaksimalkan diri karena dahulu di kampung sana, tidak ada semangat untuk hal itu, melihat lingkungan sekitar pun dalam pandangan saya, anak usia sekolah dasar saat itu tidak banyak yang istimewa.
Ketika duduk di bangku SD hingga SLTP, saya sempat beberapa kali mengikuti lomba pidato dari mulai pidato antar sekolah agama, tingkat kecamatan dan tingkat kabupaten. Dari kesemua perlombaan yang saya ikuti, hanya perlombaan antar sekolah agama yang pernah saya menangkan. Namun bagi saya saat itu, menang bukanlah tujuan, pengalamanlah yang lebih dicari.
Masa SLTA adalah masa-masa belajar berorganisasi. Ditengah kepadatan aktifitas di sekolah dan pesantren, saya terlibat dalam beberapa organisasi, yaitu Pramuka sebagai anggota, Journalist Student Club (JSC), IKDAS (Ikatan Keluarga Daerah Asal Santri) Mustika Galuh sebagai wakil ketua dan Forum Siswa MAPK (Madrasah Aliyah Program Keagamaan) sebagai biro bahasa. Dari organisasi-organisasi ini, saya belajar banyak hal yang tidak bisa ditemui di dalam kelas.


Motto hidup saya sederhana saja, yaitu “Menjadi diri sendiri yang lebih baik, lantas istiqomahkan”.
Untuk kepentingan akademik, saya dapat dihubungi melalui telepon dengan nomor 08********** atau melalui Blackberry Messenger dengan pin 2B174C44, pos elektronik dbadrullaela@gmail.com, alamat website dbadrullaela.wordpress.com dan dbadrullaela.blogspot.com, atau melalui jejaring sosial facebook dengan nama Dedeh Badrullaela, dan twitter di @LaylaFauzeea.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar