Selasa, 29 April 2014

Metamorfosis (part 3)

Ya, di pos empat yang bertempat di Pondok Pesantren Nurul Huda ini, kami disambut oleh ka Noti, ka Idris, ka Deni, ka Ayu dan ka Lusi. Ternyata di pos ini kami dilatih untuk lebih disiplin. Kakak-kakak PAS lebih tegas, dan tentu saja aku sedikit aneh dengan suasana ini. Kakak PAS yang biasanya rame, riang, sekarang jadi kaku dan memasang wajah yang kurang bersahabat. Kami dipermasalahkan karena kertas yang hanya ada 12. Kami diberi pilihan untuk kembali ke pos tiga atau yang lulus hanya aku saja. Loh, aneh kan ? Pada akhirnya kakak-kakak PAS tersebut memperbolehkan kami mengganti 2 kertas yang hilang itu dengan sebuah komitmen. Ketika aku hendak mengusulkan sesuatu, adzan berkumandang dan pada akhirnya kami melaksanakan shalat dzuhur dan mengikuti kegiatan selanjutnya.
Kertas yang diambil dari pos tiga itu ternyata berisi beberapa kasus, masalah dan kami diminta untuk memberikan solusinya. Sudah kuduga, kegiatan selanjutnya lebih serius. Solusi kami tidak diterima oleh ka Apip, kertas yang berisi solusi tersebut disobek. Ada beberapa kakak larva yang memperjuangkannya. Aku ? Malas sekali terlibat dalam sandiwara ini, hehe. Tetapi ketika di lapangan futsal dan sandiwaranya semakin panas, aku tidak tahan untuk berbicara. Disana, parah banget lah. Aku sadar, kakak larva masih banyak yang egois dengan pendapatnya masing-masing. Namun, pada akhirnya kami memutuskan untuk membuat barikade dan memaksa untuk menemui ka Ifan yang dihalangi oleh kakak-kakak PAS. Jika boleh jujur, bagian inilah yang paling membosankan bagi ku karena aku memang tidak begitu suka hal seperti itu. Hehe. Maaf kakak-kakak. Rasa bosan itu hanya hinggap sesaat karena tanggapan dari Ifan sungguh luar biasa. Pada intinya, ka Ifan mengatakan bahwa apa-apa yang sudah kami lakukan itu belum seberapa dibanding perjuangan Rasulullah ketika berdakwah. Terharu banget lah saat itu, aku jadi merasa bersalah karena malas-malas mengikuti sesi yang terakhir ini.
Setelah ka Ifan menyampaikan tanggapannya tersebut, ka Ifan langsung melantik kakak larva, bermetamorfosis menjadi kakak SEMUT (semester 61). Saat itu, langit seakan mendukung suasana tersebut dengan turunnya hujan. Kakak-kakak PAS mengelilingi kami, saling bergandengan tangan, menyanyikan mars PAS. Huwaaaa...antara senang dan sungguh terharu berada ditengah-tengah PAS, ditengah orang-orang yang peduli terhadap agamanya, terhadap generasi penerusnya. Mataku serasa panas menahan airmata yang tak ingin kubiarkan tumpah. (Malu dong, :D ) Kakak PAS menyalami kami satu persatu. Duhai, terharu.
Rangkaian OBT pun selesai. Setelah makan siang, kami bersegera pulang dan masih harus melewati jalanan ekstrem. Tanjakan yang sungguh menyeramkan. Haha. Tetapi lelah pun tak terasa ketika hati merasa bahagia. Terimakasih kakak-kakak PAS juga kakak-kakak SEMUT. Jangan lupa dengan komitmennya ya, kakak-kakak SEMUT. Mari kita melangkah bersama !! Yeaaahh.

Terimakasih Allah, telah mengenalkanku pada mereka. Sungguh, “Maka nikmat Tuhan-Mu yang manakah yang kamu dustakan ?”. Allah memberiku kesempatan untuk terus belajar banyak, dari PAS-ITB khususnya :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar