Beberapa
hari yang lalu terdapat salah satu hari bersejarah dalam Islam. Tepat tanggal
10 Muharram atau sering kita sebut hari Asyuro. Disini saya akan coba berbagi
sedikit ilmu yang saya dapatkan selama bulan Muharram ini khususnya dari ustadz
Roni Abdul Fatah di Pondok Pesantren Daarut Tauhid Bandung.
Bulan
Muharram sendiri berarti bulan yang mulia. Bulan ini merupakan bulan pertama di
kelender hijriyah.
Sejarah mencatat, di bulan ini tepatnya tanggal 10, banyak peristiwa
menakjubkan yang terjadi diantaranya,
1.
Terbunuhnya salah seorang cucu kesayangan Rasulullah, Husain Bin Ali yang
dibunuh dengan cara di karbala. Peristiwa ini berkaitan dengan perebutan kursi
kekhalifahan oleh kubu Ali bin Abi Thalib dengan kubu Muawiyah bin Abi Sufyan.
2. Selamatnya Nabi Musa a.s dari kejaran Fir’aun
dengan dibelahnya lautan yang dewasa ini dikenal dengan Laut Merah. Laut ini
memang berwarna merah dan konon katanya warna tersebut dihasilkan dari darah
Fir’aun bersama pasukannya.
3. Pertempuran antara Nabi Ibrahim oleh Raja
Namrudz. Nabi Ibrahim a.s terbebas dari rasa panas yang semestinya dirasakan
ketika beliau dibakar oleh Raja Namrudz.
Pada tanggal 10 Muharram ini, bukan hanya ummat
Nabi Muhammad yang berpuasa namun kaum Yahudi pun melaksanakan puasa. Maka dari
itu Nabi Muhammad SAW bercita-cita untuk
melaksanakan puasa pada tanggal 9 Muharram sebagai pembeda dari kaum Yahudi.
Namun belum sempat Nabi melaksanakannya, Nabi meninggal dunia. Hadits seperti
ini disebut hadits hammiyah. Hadits hammiyah ini tetap harus dilaksanakan oleh
ummat Nabi meskipun beliau belum melaksanakannya, karena jika beliau masih
hidup sampai tanggal 9 Muharram kala itu, beliau akan melaksanakannya.
Kisah terbunuhnya Husain bin Ali berkaitan erat
dengan polemik kekhalifahan kala itu. Berkaitan dengan hal ini, ada sejarah
yang terselubung hingga jarang diketahui oleh mayoritas ummat islam, yaitu
sejarah bahwa ada Khalifah ke 5 setelah Ali bin Abi Thalib, ialah Hasan bin
Ali, putra dari khalifah ke 4 dan kakak dari Husain. Beliau resmi menjadi
khalifah selama 6 bulan hasil dari kesepakatan ummat, bukan hasil keinginannya
sendiri. Namun beliau tanazul (mundur) demi persatuan ummat karena banyak
konflik antara kubu Muawiyah dan kubu Ali bin Abi Thalib. Setelah peristiwa
tersebut bersatulah ummat Islam.
Kekhalifahan ini telah diramalkan sebelumnya oleh
Rasul. Beliau bersabda “Kekhalifahan setelahku hanya 30 tahun, setelah itu
akan beralih menjadi kerajaan-kerajaan yang menggigit”. Jika dihitung
kekhalifahan dari mulai Abu Bakar Ash-Shiddiq hingga Hasan bin Ali tepat 30
tahun, sesuai dengan sabda Rasul sebelumnya.
Dari peristiwa polemik kekhalifahan saat itu,
lahirlah kaum Khawarij dan Syi’ah. Kaum Khawarij adalah pihak yang kontra
dengan Ali bin Abi Thalib yang kemudian memisahkan diri dari khalifah Ali. Adapun
kaum Syiah merupakan kaum yang pro terhadap Ali.
Dewasa ini dikenal kaum Syiah merupakan kaum
yang banyak menyimpang dari ajaran Islam. Karena kaum Syiah ini ekstrem pro
terhadap Ali sampai mengkultuskan beliau melebihi Rasulullah dan adapula yang
menganggap Ali bin Abi Thalib sebagai Nabi terakhir.
Ritual ibadah yang paling khas dari kaum Syiah adalah
ketika tanggal 9 Muharram. Mereka bukan hanya berpuasa, melainkan melaksanakan
sebuah upacara yang didalamnya mereka menyakiti dirinya sendiri untuk mengenang
kisah di karbala nya Husain bin Ali dan berharap akan teraliri rahmat dari
Husain.
Wallahu a’lam..
-to be continue-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar