Minggu, 17 November 2013

Siroh Bulan Muharram


Beberapa hari yang lalu terdapat salah satu hari bersejarah dalam Islam. Tepat tanggal 10 Muharram atau sering kita sebut hari Asyuro. Disini saya akan coba berbagi sedikit ilmu yang saya dapatkan selama bulan Muharram ini khususnya dari ustadz Roni Abdul Fatah di Pondok Pesantren Daarut Tauhid Bandung.

Bulan Muharram sendiri berarti bulan yang mulia. Bulan ini merupakan bulan pertama di kelender hijriyah. 
Sejarah mencatat, di bulan ini tepatnya tanggal 10, banyak peristiwa menakjubkan yang terjadi diantaranya,
1. Terbunuhnya salah seorang cucu kesayangan Rasulullah, Husain Bin Ali yang dibunuh dengan cara di karbala. Peristiwa ini berkaitan dengan perebutan kursi kekhalifahan oleh kubu Ali bin Abi Thalib dengan kubu Muawiyah bin Abi Sufyan.
2. Selamatnya Nabi Musa a.s dari kejaran Fir’aun dengan dibelahnya lautan yang dewasa ini dikenal dengan Laut Merah. Laut ini memang berwarna merah dan konon katanya warna tersebut dihasilkan dari darah Fir’aun bersama pasukannya.
3. Pertempuran antara Nabi Ibrahim oleh Raja Namrudz. Nabi Ibrahim a.s terbebas dari rasa panas yang semestinya dirasakan ketika beliau dibakar oleh Raja Namrudz.

Pada tanggal 10 Muharram ini, bukan hanya ummat Nabi Muhammad yang berpuasa namun kaum Yahudi pun melaksanakan puasa. Maka dari itu Nabi Muhammad SAW  bercita-cita untuk melaksanakan puasa pada tanggal 9 Muharram sebagai pembeda dari kaum Yahudi. Namun belum sempat Nabi melaksanakannya, Nabi meninggal dunia. Hadits seperti ini disebut hadits hammiyah. Hadits hammiyah ini tetap harus dilaksanakan oleh ummat Nabi meskipun beliau belum melaksanakannya, karena jika beliau masih hidup sampai tanggal 9 Muharram kala itu, beliau akan melaksanakannya.

Kisah terbunuhnya Husain bin Ali berkaitan erat dengan polemik kekhalifahan kala itu. Berkaitan dengan hal ini, ada sejarah yang terselubung hingga jarang diketahui oleh mayoritas ummat islam, yaitu sejarah bahwa ada Khalifah ke 5 setelah Ali bin Abi Thalib, ialah Hasan bin Ali, putra dari khalifah ke 4 dan kakak dari Husain. Beliau resmi menjadi khalifah selama 6 bulan hasil dari kesepakatan ummat, bukan hasil keinginannya sendiri. Namun beliau tanazul (mundur) demi persatuan ummat karena banyak konflik antara kubu Muawiyah dan kubu Ali bin Abi Thalib. Setelah peristiwa tersebut bersatulah ummat Islam.

Kekhalifahan ini telah diramalkan sebelumnya oleh Rasul. Beliau bersabda “Kekhalifahan setelahku hanya 30 tahun, setelah itu akan beralih menjadi kerajaan-kerajaan yang menggigit”. Jika dihitung kekhalifahan dari mulai Abu Bakar Ash-Shiddiq hingga Hasan bin Ali tepat 30 tahun, sesuai dengan sabda Rasul sebelumnya.

Dari peristiwa polemik kekhalifahan saat itu, lahirlah kaum Khawarij dan Syi’ah. Kaum Khawarij adalah pihak yang kontra dengan Ali bin Abi Thalib yang kemudian memisahkan diri dari khalifah Ali. Adapun kaum Syiah merupakan kaum yang pro terhadap Ali.

Dewasa ini dikenal kaum Syiah merupakan kaum yang banyak menyimpang dari ajaran Islam. Karena kaum Syiah ini ekstrem pro terhadap Ali sampai mengkultuskan beliau melebihi Rasulullah dan adapula yang menganggap Ali bin Abi Thalib sebagai Nabi terakhir. 

Ritual ibadah yang paling khas dari kaum Syiah adalah ketika tanggal 9 Muharram. Mereka bukan hanya berpuasa, melainkan melaksanakan sebuah upacara yang didalamnya mereka menyakiti dirinya sendiri untuk mengenang kisah di karbala nya Husain bin Ali dan berharap akan teraliri rahmat dari Husain.

Wallahu a’lam..

-to be continue-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar