Sabtu, 20 September 2014

-Kembali-

Hilang, dua pekan terakhir ia lenyap
tersapu sederetan aktivitas
bersembunyi diantara keriuhan naluri dan kebisuan nurani
Lembut sekali ia bergerak
Meninggalkanku perlahan

Kacau, aku meracau
Menghitung detik jam berdentingan, tanpanya
Terpekur, kaku

“Bantu aku mencarinya!”
Teriakku pada teman
hingga suaraku memekikkan telinganya
dan pergilah ia dengan kecewa
dengan lemahku tak menemukannya sendiri
Kepergiannya seakan sambaran kilat
Mendatangkan airmata yang menghujani pipiku

Berpikir, berpikir, rasakan

Tidak! Aku tak bisa!

Lupakan, lupakan, berjalanlah

Lantas dengan gontai aku berjalan
menyusuri jalan itu, yang jelas ada dihadapanku
Hanya berjalan, terus berjalan
Berpegangan pada-Nya,
Menyusuri jalanan licin,
Menyingkirkan kerikil tajam, hati-hati
Terus berjalan menuju alamat yang kugenggam sejak dulu

Dan, hey!
Dia datang dengan sendirinya, perlahan
Mendekat, mendekat, semakin jelas
Dia datang
didatangkan oleh-Nya

Lantas kupeluk erat dirinya
Takkan kulepas

Gegerkalong Girang, 19 September 2014
Layla,
yang menemukan ‘semangatkuliah'-nya kembali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar