Tanpa
ampun, matahari menyengat bumi, semaunya. Jika saja atmosfer tidak cukup kuat
untuk melindungi bumi dari panasnya
matahari, umm sepertinya sudah terbakar dan musnahlah.
Hmm
bumi mengerti, matahari tidak bermaksud membakarnya, karena jika matahari tak
ada, pohon-pohon dan bunga-bunga tak akan hidup sedangkan darisanalah oksigen
terlahir. Jelas, bumi sangat mengerti maka ia tak berkutik, hanya terus
menjalani kehidupan sebagaimana mestinya. Bukan, bukan ia tak mempedulikan
panas yang menyengat, bukan. Bukan ia tak merasakan , hanya ia mengetahui bahwa
meracau takkan menghilangkan panas yang ia rasa.
Hidup
bumi tidak mudah. Sudah ia disengat matahari dan berjuang dengan dilindungi
atmosfer, eh manusia tak tahu diri membuat berbagai teknologi pembaharu yang
pada akhirnya membahayakan bumi. Ah, betapa rumit hidupnya, namun inilah bumi.
Ia tetap menjalani kehidupan sebagaimana skenario Tuhan. Ia tetap berputar
mengelilingi matahari sebagaimana perintah Tuhan, demi keseimbangan alam. Jika
pada akhirnya ia bereaksi dengan menggoncangkan dirinya atau menggetarkan
lautan hingga tumpah cairannya, itu bukan kebencian, hanya ia memiliki batas
kekuatan.
Ia
mengerti, itu saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar