Senin, 15 September 2014

Dia Mengerti

Tanpa ampun, matahari menyengat bumi, semaunya. Jika saja atmosfer tidak cukup kuat untuk melindungi  bumi dari panasnya matahari, umm sepertinya sudah terbakar dan musnahlah.

Hmm bumi mengerti, matahari tidak bermaksud membakarnya, karena jika matahari tak ada, pohon-pohon dan bunga-bunga tak akan hidup sedangkan darisanalah oksigen terlahir. Jelas, bumi sangat mengerti maka ia tak berkutik, hanya terus menjalani kehidupan sebagaimana mestinya. Bukan, bukan ia tak mempedulikan panas yang menyengat, bukan. Bukan ia tak merasakan , hanya ia mengetahui bahwa meracau takkan menghilangkan panas yang ia rasa.

Hidup bumi tidak mudah. Sudah ia disengat matahari dan berjuang dengan dilindungi atmosfer, eh manusia tak tahu diri membuat berbagai teknologi pembaharu yang pada akhirnya membahayakan bumi. Ah, betapa rumit hidupnya, namun inilah bumi. Ia tetap menjalani kehidupan sebagaimana skenario Tuhan. Ia tetap berputar mengelilingi matahari sebagaimana perintah Tuhan, demi keseimbangan alam. Jika pada akhirnya ia bereaksi dengan menggoncangkan dirinya atau menggetarkan lautan hingga tumpah cairannya, itu bukan kebencian, hanya ia memiliki batas kekuatan.


Ia mengerti, itu saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar