Jumat, 31 Januari 2014

Desaku Masih Seperti Dulu


 
Desaku masih seperti dulu
Pepohonan rimbun menjulang
Pesawahan menghampar
Hijau sejauh mata memandang

Desaku masih seperti dulu
Sapaan hangat menjadi teman
Gotong royong menjadi adat
Kepedulian membudaya

Desaku masih seperti dulu
Jalan berlubang dimana-mana
Jalan ini sudah tidak bisa dikatakan rusak
Tidak layak sepertinya lebih tepat

Desaku masih seperti dulu
Petani tetap menjadi petani
Buruh tetap menjadi buruh
Dengan lahan sekian, penghasilan sekian
Setiap tahun masih seperti itu

Desaku masih seperti dulu
Sekolah setingkat SLTP masih dipandang cukup
Bekerja di ladang, di pabrik
Merantau ke kota sebulan dua bulan
Kembali membawa uang ratusan ribu sudah cukup membanggakan
Gadis belasan tahun menikah
Mengurus anak dan suami menjadi fitrah

Ya, Desaku memang masih seperti dulu
Membutuhkan sang pembaharu
Utama untuk cara berfikir yang sesederhana kata cukup

Tetapi bagaimanapun, Desaku masih seperti dulu
Ketentraman menghangat di seluruh penjuru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar